DUKUNG INTERNASIONALISASI, PROGRAM S3 STUDI ISLAM UAD SIAPKAN KOLABORASI GLOBAL
Studi Islam News, 26 Desember 2024 – Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) mengadakan audiensi dengan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah di kantor Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk mengenalkan program doktor (S3) Studi Islam UAD yang telah resmi berdiri berdasarkan SK pendirian pada 14 Oktober 2024.
Audiensi ini memiliki beberapa agenda utama, yaitu pengenalan program S3 Studi Islam UAD pasca terbitnya SK pendirian, mempererat silaturrahim antara pengelola program dengan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, serta berdiskusi mengenai pengelolaan dan pengembangan program doktor di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA). Selain itu, pembahasan juga meliputi arah konsentrasi Studi Islam pada program doktor di UAD.
Delegasi FAI UAD yang hadir dalam audiensi ini terdiri dari Dekan FAI UAD, Dr. Arif Rahman, M.Pd.I, Wakil Dekan 1, Ferawati, SS, S.Psi., M.Hum, Kaprodi S3 Studi Islam, Prof. Siswanto Masruri, MA, serta Sekprodi S3 Studi Islam, Dr. Fandi Akhmad, M.Pd.I.
Dalam presentasinya, Dr. Arif Rahman, M.Pd.I menyampaikan bahwa audiensi ini memberikan “angin segar” bagi pengembangan program S3 Studi Islam di UAD. Arahan dari Majelis Diktilitbang menjadi panduan penting untuk membangun program doktor yang unggul dan berbasis kebutuhan masa kini.
Prof Siswanto Masruri, MA, selaku Kaprodi S3 Studi Islam, menambahkan bahwa desain program telah dirancang berdasarkan kajian akademik yang kuat. Program ini menyediakan delapan konsentrasi relevan, didukung oleh lima pusat kajian strategis sebagai sayap akademik, yaitu Pusat Pengkajian Strategis Kebersihan Rumah Kita, Pusat Pengkajian Strategis Keluarga Kita, Pusat Pengkajian Strategis Agama & Sains, Pusat Pengkajian Strategis Islam & Kebangsaan, serta Pusat Pengkajian Strategis Haji & Umroh.
Beberapa anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah turut memberikan masukan berharga. Prof Achmad Jainuri memuji desain program yang berbasis kajian empiris sebagai contoh baik bagi PTMA lainnya. Prof. Sutrisno mengusulkan penambahan materi Pendidikan AIK (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan) dalam kurikulum untuk memperkuat profil lulusan. Prof Armai Arief menekankan pentingnya spesifikasi konsentrasi AIK dan keseragaman standar kurikulum AIK di program doktor PTMA.
Melalui Zoom, Prof. Suyadi memberikan apresiasi dan berharap program lulusan ini mampu menghasilkan produk akademik yang khas dari PTMA. Sementara itu, Dr. Muzakir mendorong program pengelolaan ini menuju internasionalisasi melalui kolaborasi bersama mitra global.
Audiensi ini menjadi langkah strategis bagi pengelolaan program doktor Studi Islam di UAD. Dengan sinergi bersama Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, program ini diharapkan mampu menjadi model unggulan dalam pendidikan tinggi Islam di PTMA dan mencetak lulusan yang berkontribusi bagi masyarakat global. (Ar)